Blogroll

Member

RSS


A.  Definisi Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

1.    Arsitektur Komputer
Arsitek komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya, serta memperkenalkan sejumlah konsep hardware dan software, menampilkan beberapa istilah umum, dan memberikan pandangan umum tentang aspek dasar subjek tersebut.

2.    Struktur Kognisi Manusia
Menurut Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasi, mereorganisasi, serta mentransformasikannya. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif yang terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang.

B.  Komponen Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia
1.    Arsitektur Komputer
a)   Unit masukan (Input Unit) Berfungsi untuk menerima masukan (input) kemudian membacanya dan diteruskan ke Memory / penyimpanan.
b)   Unit kontrol (Control Unit) Berfungsi untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian seluruh sistem komputer.
c)    Unit logika dan aritmatika (Arithmetic & Logical Unit / ALU) Berfungsi untuk melaksanakan pekerjaan perhitungan atau aritmatika & logika seperti menambah, mengurangi, mengalikan, membagi dan memangkatkan.
d)   Unit memori/penyimpanan (Memory / Storage Unit) Berfungsi untuk menampung data/program yang diterima dari unit masukan sebelum diolah oleh CPU dan juga menerima data setelah diolah oleh CPU yang selanjutnya diteruskan ke unit keluaran.
e)    Unit keluaran (Output Unit) Berfungsi untuk menerima hasil pengolahan data dari CPU melalui memori.
Control unit dan ALU membentuk suatu unit tersendiri yang disebut central processing unit (CPU). Data diterima melalui input device dan dikirim ke memory. Di dalam memory data disimpan dan selanjutnya diproses di ALU. Hasil proses disimpan kembali ke memory sebelum dikeluarkan melalui output device. Kendali dan koordinasi terhadap sistem ini dilakukan oleh control unit. Secara ringkas prinsip kerja komputer adalah input proses output, yang dikenal dengan singkatan IPO.

2.    Struktur Kognisi Manusia
a)   Komponen Skema / Struktur Kognitif
Adalah proses atau cara mengorganisir dan merespons berbagai pengalaman. Atau suatu pola sistematis dari tindakan, perilaku, pikiran, dan strategi pemecahan masalah yang memberikan suatu kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai tantangan dan jenis situasi.
b)   Komponen Adaptasi / Struktur Fungsional
Piaget menggunakan istilah ini untuk menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif. Piaget yakin bahwa bayi manusia ketika dilahirkan telah dilengkapi dengan kebutuhan-kebutuhan dan juga kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Menurut Piaget, ada tiga proses adaptasi yaitu:
1)   Asimilasi
Integrasi antara elemen-elemen eksternal (dari luar) terhadap struktur yang sudah lengkap pada organism. Asimilasi terjadi ketika individu menggunakan informasi baru ke dalam pengetahuan mendalam yang sudah ada.
2)   Akomodasi  
Menciptakan langkah baru atau memperbarui atau menggabung-gabungkan istilah lama untuk menghadapi tantangan baru. Akomodasi kognitif berarti mengubah struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya untuk disesuaikan dengan objek stimulus eksternal.
3)   Equilibrasi
Equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi

C.  Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia
1.    Arsitektur Komputer
Kelebihan:
Memiliki prosesor yang berjumlah lebih dari satu, bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user), bisa membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan.

Kekurangan:
Membutuhkan waktu yang lama arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dan lain-lainnya.


2.    Struktur Kognisi Manusia
Kelebihannya:
Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas, banyak memberikan motivasi agar terjadi proses relajar, mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.

Kekurangannya :
Membutuhkan waktu yang cukup lama

D.  Hubungan Arsitektur Komputer dengan Kognitif Manusia
Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia lah yang turut berperan penting dalam pembuatannya. Manusia lah yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Hal ini juga behubungan dengan kognitif manusia dalam mengingat informasi.

DAFTAR PUSTAKA
B.R. Hergenhahn & Matthew H. Olson, Theories of Learning, terj. Tri Wibowo.


Nurmianto, E. (2004). Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya 2ed. Surabaya:     Guna Widya.

Dahar, R., W. (1991). Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga.

Solso, R.,  Maclin,O., K. (2007). Psikologi Kognitif edisi ke delapan. Jakarta:          Penerbit Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

A.  Definisi Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

1.    Informasi
Informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, kemudian informasi juga dikatakan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang. Menurut Laudon (dalam Marimin, Tanjung, & Prabowo, 2006) informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan daat digunakan untuk manusia. Menurut Moeliono (dalam Marimin, Tanjung, & Prabowo, 2006) informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita (tentang) bahan nyata yang dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
Informasi dapat berinteraksi dengan sistem informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, sedangkan sistem itu sendiri adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Jadi informasi dan sistem saling berinteraksi dengan komunikasi dan proses yang dijalankan oleh keduanya.

2.    Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi menurut Kusrini dan Kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan, sedangkan menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Sistem informasi Marimin, Tanjung, & Prabowo (2006) adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang menerima sumber data sebagai input dan mengolahnya menjadi informasi sebagai output. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, dan brainware, data dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.
Maka disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

B.  Komponen-komponen Informasi dan Sistem Informasi Psikologi
1.    Komponen-komponen Informasi
·      Perangkat Keras (Hardware) yaitu Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
·      Perangkat Lunak (Software) atau Program yaitu Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
·      Prosedur yaitu Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
·      Orang yaitu Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem infor­masi.
·      Basis Data (Database) yaitu Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
·      Jaringan Komputer dan Komunikasi Data  yaitu Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.    Komponen-komponen Sistem Informasi Psikologi
·      Blok Input (Input Block) yaitu Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
·      Blok Model (Model Block) yaitu Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk output tertentu.
·      Blok Output (Output Block) yaitu Berupa output dokumen dan informasi yang berkualitas.
·      Blok Teknologi (Technology Block) yaitu Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan output serta membantu pengembalian dari sistem secara keseluruhan.
·      Blok Basis Data (Database Block) yaitu Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
·      Blok Kendali (Control Block) yaitu Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.

C.  Fungsi Informasi dan Sistem Informasi Psikologi
1.    Fungsi Informasi
Informasi berfungsi untuk menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan, maupun indikator bagi pengambil keputusan.
2.    Fungsi Sistem Informasi Psikologi
·      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
·      Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
·      Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
·      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeiharaan sistem.
·      Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
·      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
·      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka   Utama.            (Google Book).

Gaol, C., J., L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google    Book).


Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem       Informasi. Yogyakarta:           Penerbit Andi. (Google Book).

Marimin, Tanjung, H,. & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen:           sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.

Hutahehan, J. (2014). Sistem informasi. Yogyakarta: Budi Utama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Citizen journalism berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, media terutama internet. Karena setiap orang kini bisa menulis dan menyampaikan tulisannya kepada khalayak dengan mudah. Saat ini di Indonesia citizen journalism berkembang dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya blog yang ada di Indonesia dan dibuat oleh masyarakat Indonesia. Keberadaan blog tersebut telah menandakan citizen journalism merupakan satu fenomena yang diminati dan akan terus berkembang dalam masyarakat. Keterbukaan dalam hal pengaksesan ataupun penyampaian informasi yang dimiliki oleh citizen journalism yang seiring dengan perkembangan jurnalisme online yang terus meningkat, menyebabkan keberadaan citizen journalism akan terus eksis. Aurelia (2008).
Berkembangnya jurnalisme online di Indonesia saat ini, dapat semakin menguatkan perkembangan citizen journalism. Dalam citizen journalism, masyarakat dapat membahas hal-hal yang tengah “hangat” dalam masyarakat dalam segala aspek. Kini, minat masyarakat pada jurnalisme online terus meningkat. Jurnalisme online telah menjadi prioritas bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Hal ini menyebabkan perkembangan dari citizen journalism akan terus meningkat. Fungsi dari jurnalisme online tidak hanya sebagai alat uintuk mendapat informasi, tetapi juga dapat sebagai pertukaran informasi para penggunanya, dimana para penggunanya bersifat heterogen.  Hal ini dapat menjadi kekuatan dari citizen journalism. Aurelia (2008).
Selain kekuatan yang dimiliki citizen journalism, dimana citizen journalism memungkinkan masyarakat dapat bertukar informasi mengenai suatu hal yang dapat membuat masyarakat semakin terbuka wawasannya, hal inilah merupakan salah satu bentuk demokrasi dalam hal mengeluarkan pendapat secara sehat dan tidak melanggar hukum. Citizen journalism juga memiliki kendala yang sulit dihindari yang dapat menjadi tantangan bagi keberadaan citizen journalism ke depan. Sifat citizen journalism yang memungkinkan semua pengakses internet dapat memasukkan informasi yang ia miliki melalui internet, dapat menyebabkan keadaan semacam “penyalahgunaan wewenang” oleh pengakses. Tidak adanya batasan yang jelas mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dimasukkan dalam internet telah membuat situs dan blog memuat informasi yang tidak seharusnya.
Selain tidak adanya batas yang jelas, hal lain yang dapat menjadi tantangan dalam citizen journalism adalah masyarakat atau orang-orang yang memasukkan informasi melalui internet tidak harus melalui pendidikan jurnalisme terlebih dahulu. Dalam citizen journalism, semua orang dapat menjadi wartawan. Oleh sebab itu, terkadang berita yang dimuat terkadang tidak sesuai dengan aturan penulisan berita atau etika jurnalisme yang ada.

Etika Menulis Online
Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan kegiatan dimana peran wartawan atau kegiatan jurnalistik bisa dilakukan oleh masyarakat yang secara formal bukan wartawan. Kegiatan yang dilakukannya sama dengan wartawan pada umumnya, yakni mengumpulkan informasi, menulis berita, mengedit dan menyiarkannya. Keterbukaan dalam hal pengaksesan ataupun penyampaian informasi yang dimiliki oleh citizen journalism yang seiring dengan perkembangan jurnalisme online yang terus meningkat, menyebabkan keberadaan citizen journalism akan terus eksis.
Selain kekuatan yang dimiliki citizen journalism, dimana citizen journalism memungkinkan masyarakat dapat bertukar informasi mengenai suatu hal yang dapat membuat masyarakat semakin terbuka wawasannya, citizen journalism juga memiliki kendala yang sulit dihindari yang otomatis dapat menjadi tantangan bagi keberadaan citizen journalism ke depan. Selain tidak adanya batas yang jelas, hal lain yang dapat menjadi tantangan dalam citizen journalism adalah masyarakat atau orang-orang yang memasukkan informasi
melalui internet tidak harus melalui pendidikan jurnalisme terlebih dahulu. Dalam citizen journalism, semua orang dapat menjadi wartawan. Oleh sebab itu, terkadang berita yang dimuat terkadang tidak sesuai dengan aturan penulisan berita atau etika jurnalisme yang ada. Karena itu, menjadi citizen journalist juga ada etikanya. Etika citizen journalism kurang lebih sama dengan etika menulis di media online. Di antaranya sebagai berikut:
1.    Tidak menyebarkan berita bohong
2.    Tidak mencemarkan nama baik
3.    Tidak memicu konflik SARA
4.    Tidak memuat konten pornografi
5.    Menyebutkan sumber berita dengan jelas
Dalam citizen journalism, masyarakat dapat membahas hal-hal yang tengah “hangat” dalam masyarakat dalam segala aspek. Kini, minat masyarakat pada jurnalisme online terus meningkat. Cari sumber-sumber tulisan yang relevan dari media online dan media cetak. Kemudian analisis/ komentari/ diskusikan dan bandingkan dengan sudut pandang pembahasan materi ini.



DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, M. (2007). Jurnalisme Warga di Indonesia dan Tantangannya Jakarta.
Muhajir, A. (2009). Berbagi Komitmen Untuk Citizen Journalism. Jakarta. 
Yusuf, M., A. (2010). Citizen Journalist dan Perubahan. Jakarta.
Swa, A. (2010). Pertarungan Citizen Journalism. Kompasiana 
Adiputro, D. (2009). Citizen Journalism Wujud Dari Demokrasi TotalJakarta. Perspektif.
Kusnadi., & Priono, M. (2014). Suatu Wujud dari Demokratisasi di Indonesia. Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments