Hukum Archimedes
Ilmu Alamaiah Dasar
Nama : Derson Henriko H.S
Npm : 11512876
Kelas : 1PA02
Fakultas :
Psikologi
Jurusan :
Psikologi
Universitas Gunadarma
BUNYI
HUKUM ARCHIMEDES
Hukum Archimede adalah
sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh
Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral
untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum
Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika
dimasukan kedalam air. Berikut ini adalah bunyi hukum Archimedes yang sangat
terkenal itu.
Bunyi Hukum Archimedes
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”
|
Rumus Hukum
Archimedes
FA = ρa x
Va x g
|
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda (N) ρa= Massa Jenis zat cair (kg/m3) Va= Volume air yang terdesak (m3) g = Percepatan Gravitasi (m/det2) |
Kalau kita perhatikan, ketika seorang mengangkat teman lainnya, orang
tersebut lebih mudah mengangkat orang yang di air dari pada ketika di luar air,
kita tentunya perlubantuan orang lain untuk mengangkatnya, kenapa demikian?
Jika kita membandingkan berat benda di
udara wu dengan berat enda di air (wu ) ternyata berat benda diudara lebih
besar dari pada di air (wu > wa ). Hal ini disebabkan berat orang di air
mengalami gaya ke atas (Fa ) dari air tersebut. Nah..secara matematis ditulis
ketika benda tercelup seluruhnya
tekanan hidrostatis dialami permukaan bagian atas dengan luas area
Berdasarkan bunyi dan rumus
hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung, tenggelam atau melayang
didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan
hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum Archimedes yang berbunyi:
1. Benda akan terapung jika
massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari massa jenis zat
cairnya
2. Benda akan melayang jika
massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama dengan massa jenis zat
cairnya
3. Benda akan tenggelam
jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar dari pada massa
jenis zat cairnya.
PENERAPAN
HUKUM ARCHIMEDES
Penerapan hukum Archimedes
dapat jumpai dalam beberapa contoh peralatan dari yang sederhana sampai yang
canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, galangan kapal, balon
udara, dan jembatan ponton.
-
Hidrometer
Hidrometer merupakan alat
untuk mengukur berat jenis atau massa jeniszat cair. Jika hidrometer dicelupkan
ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa
jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer
banyak digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.
Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya
tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan
butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya
volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian,
dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di
dalam
zat cair.
zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain
supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan
perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada
kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan bacaan pada
skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
-
Jembatan Ponton
Jembatan ponton adalah
kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan
ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung.
Drumdrum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air
pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi
rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air
-
Kapal Laut
Pada saat kalian meletakkan
sepotong besi pada bejana berisi air, besi akan tenggelam. Namun, mengapa kapal
laut yang massanya sangat besar tidak tenggelam? Bagaimana konsep fisika dapat
menjelaskannya? Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat
berongga. hal ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan
kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding
dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya apungnya menjadi sangat
besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap
dapat mengapung di permukaan laut.
-
Kapal Selam dan Galangan Kapal
Pada dasarnya prinsip kerja
kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan menyelam, maka air laut
dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan
banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat
menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut
dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal
selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu
dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.
Untuk memperbaiki kerusakan kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika
kapal akan diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan dan kapal dimasukkan.
Setelah itu galangan diapungkan. Galangan ditenggelamkan dan diapungkan dengan
cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada ruang cadangan.
0 komentar:
Posting Komentar